Rabu, 25 Maret 2009

Kisah Bambang dan Siti

Malam itu, seorang sahabat lama menelpon setelah sekian lama tidak berjumpa atau saling menelpon. Siti (bukan nama sebenarnya-red.) menceritakan kabarnya sekarang yang ternyata tidak baik-baik saja.

Lili: "..maksud lo.. lo dah CERAI, Ti?" setengah tak percaya aku mendengar kabar itu. Terkejut, itu pasti.

Lili: "Lo ga becanda kan, Ti? Lo gak lagi ngerjain gw kan? Ini bukan April Mop kan?" aku masih saja tak percaya.

Siti: "Lili, gw gak becanda untuk urusan penting begini. Gw serius, gw dah cerai dari Bambang (juga bukan nama sebenarnya-red.) Kejadiannya udah setahun yang lalu. "

Lili: "Whatttt?? OMG... so sorry to hear that.."

Bambang dan Siti (nama mereka sengaja disamarkan, demi kepentingan umat, hehehe..) adalah teman-temanku.

Kalo diliat sih, mereka itu pasangan yang ideal, yang bisa bikin iri siapa saja. Kaya, rupawan, taat beribadah, baik hati. A perfect couple deh pokoknya. Setelah sekian lama menikah, mereka belom juga dikaruniai anak.

Sangat mengherankan mendengar penyebab bercerainya Bambang dan Siti.

"Dia (Bambang maksudnya) berubah banget, Li" Siti bercerita.

"Dia berubah setelah join jadi agen sebuah asuransi besar dan kenal sama wanita itu."

"Cara pendekatan wanita itu beda, berlebihan, menabrak batas etika. Padahal dia tau bahwa Bambang sudah menikah. Gw dah beberapa kali kasih warning ke dia, but he just didn't listen."

"Sampai akhirnya gw nge-gap-in mereka berdua. Dan akhirnya gw mutusin untuk cerai aja dari dia. Gila deh Li rasanya, sakit bgt. Gila, gw cinta banget sama dia!"

"Yes, Ti, gw tau gimana rasanya. I've been there, you know. So I know how it feels to be betrayed by someone that we love so much." kataku.

Sulit rasanya percaya Siti dan Bambang benar-benar sudah bercerai. Gila! Beneran susah dipercaya. Apalagi untuk percaya bahwa Bambang yang aku kenal alim, baik, dan sangat Islami itu sudah betul-betul berubah 180 derajat dan menjadi seseorang yang completely not him.

Atau jangan-jangan memang itu kepribadian dia yang sebenernya? Yang selama ini tertimbun jauh di bawah alam sadarya dan sekarang muncul ke permukaan? Well, who knows? Nothing is impossible in this world, right? Besides, I don't know him that much anyway.

Setelah semua usaha dicoba untuk menjaga keutuhan rumahtangganya, termasuk meminta saran dan nasehat beberapa guru spiritual, keluarga, dan teman-teman terdekatnya, dan juga tak lupa minta petunjuk dari Allah lewat solat Istikharah, akhirnya Siti, mantap untuk memutuskan bercerai dari Bambang.

"Aku udah ikhlas Li. Biarlah kalo emang itu yang harus terjadi, terjadilah. Mungkin ini yang terbaik."

"Sori ya Li gw baru cerita sekarang. Kalo gw cerita waktu itu, pasti gw ga akan bisa cerita ke elo karena gw pasti hanya akan mewek terus. sekarang sih gw dah bisa ketawa-ketawa..hahaha.." Siti mengakhiri ceritanya.

It reminds me of my own love story years ago, before I met and married my wonderful hubby.
Gila emang rasanya, dikadalin sama orang yang udah kita percaya, kita cintai setengah mati. Setengah gak percaya juga denger cerita miring tentang dia yang banyak terungkap after the hu-ha. He's completely a different guy I've ever known. Not the one that I've known for years. And it makes me think whether IT IS his real personality and I was just too blind to see. Gila.. gila..

Jadi kalo liat si Bambang itu berubah jd orang dengan kepribadian yang berbeda, mungkin itu gak terlalu mengherankan buat aku (walopun sebenernya aku masih ga percaya). *sigh*

God wants us to meet Mr. Wrong before we finally meet Mr. Right. Well, ini bukan teori aj lo ya.. udah kebukti kok..
Anyway, I thanked God for making that jerk away from my life and putting a wonderful man called 'my hubby' by my side to make my day. Semua pasti ada hikmahnya...

Buat Siti, be tough, girl! I know you can make it.
Still I need to see you and talk about it more deeply. Hehehe..

*everything happens for a reason*

Kamis, 19 Maret 2009

Full time mom - a wise choice

Jumat minggu lalu adalah hari terakhir ngantor buat salah satu teman kantor kami. Dia Fifin, a new mom of a 4 months old baby girl called Zoe. Alasan dia resign karena repot mengurus baby dan tidak tega meninggalkannya hanya dengan baby sitter yang kurang berpengalaman. Itu sebabnya dia memutuskan resign dan menjadi full time mom sambil bekerja di rumah membantu usaha suami. What a wise decision!

Aku sendiri, sebagai seorang new mom of 9 months old adorable baby boy, bisa banget ngerti perasaan Fifin. Gak mudah bagi seorang ibu untuk tega ninggalin anaknya yang masih baby untuk bekerja, walopun dia kerja demi masa depan anaknya juga. Perlu ibu yang berhati tabah untuk bisa melakukannya. (haha.. lebay deh..) Kalo bisa memilih, pengen bgt bisa jadi full time mom tapi tetep punya pendapatan tetap seperti sekarang .. hahaha... nanti deh, kalo punya perusahaan sendiri ... *dreaming out loud* hehehe...

Beberapa teman sudah mengundurkan diri dengan alasan yang sama. Ada Vero, Eka, dan sekarang Fifin. Who's next? I don't know.

Kalau aku sendiri, pengennya sih masih bisa tetep kerja, demi masa depan anakku juga, supaya dia bisa sekolah di tempat yang lumayan dengan harga yang sangat terjangkau. DAn lagi, di mana lagi aku bs internetan gratis kalo ga d kantor. wakakakkaaka... ketahuan deh... :P
Itu namanya azas manfaat...qkqkqkqkqk....

Anyway, selamat menjalani hidup baru sbg full time mom buat Fifin, wish u all the best!

Jaket si abang tukang ojek yang ternoda..

Setiap pagi (kecuali sabtu-minggu tentunya), ada 2 alat transportasi yang harus aku naiki untuk bisa sampe ke kantor.

Yang pertama angkot KWK 03 jurusan Meruya-Citraland yg tiap pagi aku cegat di ujung jalan Duri Tol. Berhenti di pertigaan jln. Kembang Kerep, perjalanan dilanjutkan dengan naik ojek yang sudah jadi langganan. Ada beberapa tukang ojek yang sering aku tumpangi (motornya ya, bukan orangnya! ). Tak satupun aku kenal namanya karena emang aku ga tertarik untuk kenalan sama mereka... hehehe...

Tukang ojek yang pengen aku bahas d sini adalah tukang ojek yang pake jaket krem yang tadi pagi nganterin aku.

Begini ceritanya...

Beberapa hari yang lalu, aku naik ojek si bapak ini. Dia bapak2, umurnya mungkin skitar 50-an.

Dia selalu mengenakan jaket kain warna krem yang mungkin tidak sebulan sekali dicuci. Soal tiap berapa lama jaket itu dicuci, itu bener2 hanya si abang tukan ojek, istrinya, dan Tuhan yang tau, hihihihi...

Ayway, pagi itu seperti biasanya, jalan Meruya Utara sudah dipenuhi kendaraan bermotor, very heavy traffic, as usual. Si bapak ojek yang memboncengi aku berusaha bgt utk bisa cepet2 nganterin aku sampe kantor dengan sedikit ngebut. Tiba-tiba pas di tikungan depan SPBU, ada mobil yang nongol mendadak yang menyebabkan si bapak ojek ini harus ngerem mendadak pula. Aku yg lagi asyik dengerin radio dari HP juga terkejut. Untungnya kedua tanganku berpegangan kuat pada jok belakang motor sehingga tetap aman. Badanku juga tak perlu condong ke depan dan menabrak badan si bapak ojek itu karena peganganku cukup kuat.

Tapi.. ternyata tanpa mampu kuhindari, kepalaku terdorong ke depan akibat lonjakan rem yang mengagetkan tadi dan guess what, bibirku yang berlipstik terlanjur mendarat sekejap di bahu si bapak ojek itu, dan menorehkan noda lipstik yang jelas sekali. Meskipun hanya sedetik, tapi tetap saja menghasilkan noda..

O.. Owh...

Saat itu aku berharap noda lipstik itu tidak membuat istri si bapak ojek itu cemburu dan menuduh suaminya macem-macem.. hihihi... kesian kan si bapak... :D

Dan pagi ini, aku kebetulan numpang ojek yang sama, dengan si bapak ojek berjaket krem itu. Dan aku liat, noda lipstik itu masih ada, sedikit tersamar, mungkin terhapus sedikit karena gesekan, tapi aku masih mengenalinya (it's mine! hahaha..!).

Well, itu menunjukkan beberapa fakta:

1) bahwa si istri belom tahu tentang noda lipstik di jaket suaminya,

2) bahwa jaket itu belom dicuci setelah sekian lama (entah sudah berapa lama), itu sebabnya istrinya belom tau bahwa ada noda lisptik di jaket suaminya. hehehehe...

Semoga nanti kalo tiba gilirannya si jaket dicuci, si istri gak akan nuduh si suami macem-macem hanya karena menemukan noda lisptik itu.. Peace, bu! hehehe...