Kamis, 02 April 2009

Investasi di mana?

Duh, binun deh akhir-akhir ini. Semenjak sering dengerin Financial Clinic nya Ligwina Hananto di HRFM dan baca blognya Wina juga tentang investasi, hati dan pikiranku mulai gundah gulana. (huhhhhh... lebay bgt dehhhh bahasanya...)
It's all about investment. Where should I put my money to make it grow faster for future life?
Kata Wina semua tergantung tujuan lo apa.

Waktu masih single dan happy (dudi.. dudidam..) aku udah mulai nabung untuk dana pensiunku sendiri. Mengingat aku bukan PNS yang gajinya udah dipotongin sama pemerintah untuk dana pensiun dan kemudian dapet jatah pensiun yang suangat minim (baca: ga cukup buat hidup enak) di masa tua, jadi aku bikin plan sendiri untuk dana pensiunku nanti.
Kebetulan saat itu aku nemuin jenis investasi unitlink dari asuransi P. Saat itu aku mantabbb sekali untuk invest di unitlink dan sangat pede dengan masa tuaku nanti yang Insya Allah akan tetap berkecukupan. Tapi rupanya ide itu terdistorsi dengan adanya ide lain yaitu: reksadana.

Kalo aku itung pake financial calculator di webnya QM, dengan perhitungan dana bulanan yang aku habiskan untuk biaya hidupku sendiri (inget, aku sendiri, tanpa suami dan anak lo yah!) ternyata dana yang aku butuhkan untuk pensiun di usia 55 nanti adalah sekitar 5M!
Iya bener, 5M - M for Milyar (billion) yah, bukan million (juta).
Kaget, sure, if you don't know how it works. Aku juga ga tau pastinya gmn sih cara itungnya, cuma yang aku tau jumlah segitu adalah juga memperhitungkan inflasi dari tahun ke tahun.

Karena adanya inflasi. nilai sekarang akan jauh lebih sedikit dibanding sekian tahun yg akan datang. Kalo ga pinter ngatur dan ngolah duit, bisa-bisa kita menderita di hari tua.

Kata Ligwina lagi, seberapa gede gaji lo ga penting, yang penting adalah berapa sisanya yang bisa lo tabungin atau investasiin untuk masa depan. Hmmm.. she's got the point.

Dan mulailah aku browsing untuk cari tau tentang investment.
Reksadana adalah ide yang ditanamkan Wina ke dalam otakku. Sounds cool, huh? Dengan return yang lebih gede dari menabung secara konvensional di bank dan tentunya juga disertai dengan resiko yang lebih gede juga. Sempat sangat bersemangat untuk langsung invest di reksadana, tapi kemudian ide lain muncul meracuni otakku. Ide tentang unitlink. Ouchhh..
Kok harus balik lagi ke unitlink. Kalo Ligwina denger pasti aku habis deh dicengin sama dia karena masih tetep aja mikirin unitlink. I know it's a big NO for her. It really againts the ideas that she's been promoting since years ago.
Kenapa aku masih mikirin ide tentang unitlink, well, it's simply because I'm thinking about the future of my little angel, Jodie.

Unitlink menawarkan security untuk my baby seandainya kelak di tengah jalan si emak dan bapaknya ini kenapa-napa. Kita kan gak tau apa yang akan terjadi nanti, jadi sedia payung sebelum hujan, itu tujuannya.

Tapi reksadana juga menawarkan sesuatu yang lebih besar, walopun dengan resiko yang juga lebih besar. Tapi resiko itu ga akan terasa kalo tujuan investasi kita adalah untuk jangka panjang.

Ah benar-benar sesuatu yang harus aku pikirin masak-masak sebelum bertindak.
Musti rajin cari tau lebih banyak biar pinter.
Semoga aku bisa memutuskan yang terbaik untuk masa depan kami.

*still a lil' bit bingung"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar